Ahad, 27 Mei 2012

jurnalisme warga dan media baru

Tags




JURNALISME WARGA DAN MEDIA BARU

SEKONYONG-KONYONG muncul satu foto mengenai jalan raya terputus di laman facebook pada 21 Februari lalu. Gambar itu menunjukkan jalan raya terputus di KM120 Jalan Kota Kinabalu-Sandakan atau tepatnya di Kampung Kinorotuan, kira-kira 8 km dari Pekan Ranau. Ratusan orang terkandas sejak kejadian yang diakibatkan oleh tanah mendap itu berlaku kira-kira jam 9.00 malam.

Foto itu dikirimkan oleh seorang pengguna jalan raya ke laman media sosial yang popular itu. Informasi yang diberikan oleh seorang warga yang kurang dikenali itu amat bermanfaat kepada pengguna jalan raya mahupun keluarga yang menunggu ketibaan sanak saudara mereka yang terkandas ekoran kejadian itu. Malah ada juga melaporkan perkembangan dari masa ke semasa mengenai perkembangan mutakhir dan laluan alternatif yang boleh digunakan untuk ke destinasi masing-masing.

Selain kejadian tanah runtuh, peristiwa-peristiwa lain seperti keperluan penduduk Pulau Mantanani untuk mendapatkan sebuah klinik, dan cerita-cerita mengenai wanita yang terpaksa bersalin dalam perahu, pernah diposkan dalam facebook oleh seorang pengunjung yang melawat ke kampung itu. Malah banyak kisah atau berita di  tempat lain di luar bandar, di pedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh wartawan akhbar atau penyiaran, dapat diberitakan kerana usaha yang dibuat oleh wartawan masyarakat atau jurnalisme warga atau Citizen Journalisme.

Kewartawanan Masyarakat atau Citizen Journalisme itu adalah kegiatan kewartawan yang dilakukan oleh warga atau orang awam yang tidak memiliki latar belakang atau kerjaya dalam bidang kewartawanan. Mereka adalah anggota masyarakat yang menjalankan kegiatan yang dilakukan oleh golongan wartawan seperti mengumpulkan fakta, melaporkan, menganalisa dan menyiarkan berita atau informasi yang mereka perolehi.

Kebanyakan berita atau informasi yang dilaporkan oleh wartawan masyarakat ini, biasanya tidak ditapis. Berita yang mereka tulis adalah berdasarkan apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasa dan apa yang mereka yang saksikan sendiri. Contoh yang paling menarik mengenai perkara ini ialah ketika kejadian tsunami di Indonesia, dimana warga yang mangsa bencana itu menulis dan melaporkan sendiri mengenai pengalaman mereka. Penulis atau penggiat kewartawanan ini tidak bekerja untuk media atau akhbart.Mereka adalah warga biasa atau orang awam. Inilah yang dimaksudkan sebagai Kewartawanan Masyarakat, Jurnalisme Warga atau Citizen Journalisme.

Sebelum ini, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel  dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalisme menekankan sembilan elemen kewartawanan yang patut diamalkan oleh pengamal media. Antaranya  ialah kesetiaan utama kewartawanan adalah kepada masyarakat, kepada warga. Ertinya masyarakat yang lebih penting untuk mendapatkan informasi.

Katanya, Esensi kewartawanan adalah verifikasi. Apa yang dikatakan verifikasi? Verikasi adalah pemeriksaan terhadap kebenaran laporan. Elemen ketiga yang tidak kurang pentingnya ialah pengamal media mestilah bersikap berkecuali, menjaga sikap keberkecualian mereka dari sumber-sumber berita mereka.

Keempat ialah kewartawanan perlu menjadi sebagai pemantau kekuasaan.Dalam hal ini, wartawan yang baik boleh menjadi pemantau kepada tindak tanduk penguasa supaya mereka yang berkuasa tidak sewenang-wenang terhadap masyarakat. Jurnalisme juga harus menyediakan forum awam atau ruang untuk menampung kritikan atau dukungan masyarakat, kata  Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, pakar media yang terkenal ini. Selain itu, kewartawanan haruslah berupaya membuat hal yang penting menadi menarik dan relevan.

Wartawan juga harus berusaha menulis berita yang komprehensif dan seimbang. Pengamal media juga mestilah dibenarkan untuk mengikuti hati nurani mereka.
Elemen lain yang tidak kurang pentingnya ialah warga atau masyarakat mempunyai hak dan kewajiban dalam kewartawanan.

Warga atau masyarakat atau pembaca mempunyai hak dan kewajiban untuk turut serta dalam mencari, melaporkan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi. Elemen ini muncul kerana munculnya teknologi internet, blog, kamera telefon, You Tube, Facebook, Twitter dan sebagainya. Dengan kemunculan teknologi atau media baru ini,orang biasa mempunyai peranan yang lebih luas dalam kewartawanan.Warga biasa yang bukan wartawan ini mungkin mengelola blog atau laman web dan aktif dalam mengumpul dan melaporkan informasi, menggali informasi, menganalisis dan kemudian menyampaikannya kepada masyarakat.

Kewartawanan masyarakat atau jurnalisme warga ini mempunyai peranan dalam membentuk informasi dan berita pada masa akan datang. Perkembangan teknologi IT yang semakin maju, akses yang mudah terhadap perkembangan teknologi memberikan stimulus kepada masyarakat biasa untuk ikut bersuara dan berbagi maklumat dan informasi melalui kewartawanan masyarakat ini. Akhirnya masyarakat yang diuntungkan kerana mereka mempunyai banyak alternatif berita dan perspektif mengenai sesuatu perkara dari pelbagai pihak.

Masalahnya ialah masyarakat terdedah kepada disinformasi sekiranya para wartawan masyarakat ini menulis tanpa menerapkan kod etika kewartawanan, tanpa memeriksa kebenaran sesuatu perkara, berpihak dan menggunakan media baru sebagai tempat untuk melepaskan dendam, menyebarkan kebencian kepada yang lain dengan mengeksploitasi sesuatu berita.

Di pihak lain, wartawan profesional mungkin perlu menyiapkan sesuatu berita berdasarkan deadline, memanfaatkan waktu seefektif mungkin tanpa mengabaikan kaedah kewartawanan, seorang wartawan warga mempunyai peranan untuk menulis mengenai hal-hal yang kecil dan luput dari pemberitaan media arus perdana, menulis hal-hal kecil yang lebih detail.  Namun demikian, seorang wartawan masyarakat juga  sebaik-baiknya menerapkan etika kewartawanan kerana mereka berpotensi untuk menjadi alat propaganda yang mengelirukan sekiranya tidak mengamalkan disiplin verifikasi.

Ketika media arus perdana dikatakan  berubah orientasinya, digunakan lebih banyak untuk pemberitaan dan  kepentingan politik, lebih mengedepankan aspek komersialisme, kepercayaan masyarakat didapati mulai menurun. Salah satu  buktinya ialah kita mendapati jurnalisme masyarakat semakin berkembang. Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi yang cepat juga memacu perkembangan jurnalisme warga ini.

Apapun, kemunculan genre kewartawanan masyarakat atau citizen journalisme ini adalah sesuatu fenomena yang sangat baik dalam membentuk pemikiran kritis dan memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi. Saya kira, mereka harus juga mengutamakan kebenaran, fakta dan kepentingan masyarakat dalam setiap laporan mereka.