Ahad, 7 April 2013

Catatan Si Buyung 3-mengenai bisikan-bisikan yang tak pasti di internet menjelang PRU-13

Tags


Betapa banyaknya bisikan.
Betapa banyaknya orang-orang yang membisik. Bisikan-bisikan yang dibisikkan melalui internet, melalui alfisbuki, melalui twitter, skype, melalui sms, melalui telefon, melalui suratkhabar, melalui surat layang dan sebagai, dan sebagainya. Orang-orang yang membisik itu bertambah-tambah ramainya sejak mutakhir ini.

Dalam kehidupan sehariannya, Si Buyung mendengar banyak bisikan. Si Buyung juga bertemu dengan orang-orang yang membisik bisik, orang orang yang memang kerjanya berbisik bisik, orang orang yang diupah  untuk menyampaikan bisikan.

"Tidak ada kebaikan  pada kebanyakan bisikan bisikan mereka," tiba-tiba saja si Buyung terdengar satu bisikan ke telinganya, entah dari siapa. Tapi bisikan itu jelas bunyinya. Si Buyung teringat ayat yang terkandung dalam surah Al-Nisa [4]:114. "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.Dan barang siapa berbuat demikian kerana mencari keredhaan Allah, maka kelak kami akan memberinya pahala yang besar"

Jadi jelas bahawa hanya bisikan yang menyuruh manusia memberi sedekah atau berbuat makruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia itulah yang kelak diberikan pahala yang besar.

Si Buyung terfikir apakah pemberian yang diberikan oleh pihak pihak tertentu itu boleh dikategorikan sebagai sedekah? Si Buyung menganggap bahawa itu memang satu perbuatan yang makruf, yang membawa kebaikan. Tapi yang agak mengganggu si Buyung ialah berapa ramaikah yang menyerukan agar pihak pihak yang berlawanan, bertelingkah, bertanding, bersaing, bermusuh,  bergaduh itu mengadakan perdamaian? Berapa ramai?

Kadang-kadang si Buyung terdengar juga betapa mereka melontarkan perkataan yang buruk buruk mengenai lawan masing-masing.

Ucapkanlah perkataan Sadida', ini disebut dalam kitab suci surah Al Ahzab ayat 70. Menurut pakar tafsir Al-Quran, Prof.Dr. Quraish Shihab, Sadid bukan saja bererti benar, tetapi juga tepat waktunya dan sesuai.

Betapa banyaknya bisikan-bisikan yang sampai ditelinganya. Tidak jelas pula kebenarannya. Tidak pasti betul atau tidaknya. Entah dari mana sumbernya.

Si Buyung teringat peringatan Allah SWT dalam surah Al-Isra ayat 36. "Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.

Kita dilarang untuk menyampaikan apa yang tidak pasti.Jika apa yang kita dengar, kita lihat tetapi kita tidak tahu duduk perkaranya, maka usahlah kita menyampaikannya kerana setiap kata-kata itu akan diminta pertanggungjawabannya di depan Allah.

Menurut Prof Dr.Quraish Shihab, ayat Al-Isra itu mengeccam mereka yang mengambil sikap keliru, membenarkan atau menyalahkan apa yang tidak diketahui duduk soalnya.

Bahkan Allah SWT dalam al-Quran mengecam sekelompok orang Yahudi yang dinamai "Samma-una li al-kadzib (QS Al-Maidah [5)41) yakni mereka sangat gemar mendengar dan menerima isu dan berita yang tidak berasas, dan atau sangat gemar mendengar berita untuk diolahnya dengan tujuan berbohong.

Kerana itu, Allah memperingatkan  dalam surah Al  Hujurat ayat 6."Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa satu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan satu musibah kepada satu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu"


Memang si Buyung merasa gerun kerana jika peringatan-peringatan itu dilanggar maka balasannya ialah `memperolehi kehinaan di dunia dan siksaan di akhirat'.

Betapa banyaknya bisikan-bisikan itu.Betapa banyaknya orang-orang yang membisik bisik itu. Kecuali mereka yang menyeru memberi sedekah, berbuat amal kebaikan dan menyerukan perdamaian di antara sesama manusia, bisikan-bisikan yang lain itu, Si Buyung tak akan percaya.